ANALISIS PERCAKAPAN BERDASARKAN DEIKSIS
Toni sedang bertamu di rumah temannya, Andi, selepas dari mengantar
kakaknya ke station.
Andi :
“Kemarin
kamu dari Surabaya ya, Ton?”
Toni :
“bukan aku, tapi ibuku. Eh, kamu tidak ikut acara besok di kampus?”
Andi :
“besok
aku di sini saja nememani kakek.”
(kakek keluar dari kamar)
Kakek :
”ooo…nak Toni, bagaimana kabarnya?
Toni : “Alhamdulillah, kabar saya baik kek.”
Berdasarkan konsep deiksis, tentukan
jenis-jenis deiksis yang digunakan dan hubungan jaraknya dari percakapan di
atas!
1. Dieksis Persona
a.
Andi : “Kemarin kamu dari Surabaya ya, Ton?”
Toni : “bukan aku, tapi ibuku. Eh, kamu tidak
ikut acara besok
di kampus?”
Dalam percakapan
Andi dan Toni diatas, terdapat penggunaan deiksis persona proksimal
(hubungannya dekat). Karena dalam percakapan tersebut, Toni dan Andi memakai
kata ganti Aku dan Kamu . Kata Aku dan Kamu apabila dilihat dari konteksnya,
berada di tingkatan paling atas dalam kata ganti yaitu hubungan dekat (
proksimal ).
b.
Penggunaan kata “ibuku” oleh Toni juga mengandung deiksis, yaitu deiksis
persona distal, karena “ibuku”
tidak sedang terlibat dalam percakapan tersebut.
c.
Andi : “besok aku di
sini saja nememani kakek.”
(kakek keluar dari kamar)
Dalam tuturan Andi
diatas, terdapat deiksis persona distal, karena pada saat tuturan itu
dilontarkan, kakek belum berada di tempat berlangsungnya percakapan. Kakek baru
muncul dari kamar ketika tuturan itu selesai disampaikan oleh Andi.
d.
Kakek : ”ooo…nak Toni, bagaimana kabarnya?
Toni : “Alhamdulillah, kabar saya baik kek.”
Dalam percakapan
Kakek dan Toni diatas, terdapat penggunaan deiksis persona distal (hubungannya
jauh). Karena dalam percakapan tersebut, Toni memakai kata ganti saya untuk
menyebut dirinya, dan Kakek memanggil
Toni dengan sebutan “nak Toni” . Kata Saya dan nak Toni apabila dilihat dari
konteksnya, berada di tingkatan paling bawah dalam kata ganti yang berarti
menunjukkan hubungan yang jauh antara penutur dan petutur.
2. Deiksis Tempat
a.
Dalam percakapan diatas, Andi berkata “Kemarin kamu
dari Surabaya ya, Ton?” kata Surabaya yang diucapkan penutur merupakan dieksis
distal (jauh dari penutur dan petutur). Kata Surabaya dikatakan dieksis distal
karena percakapan dilakukan dirumah Andi yang bukan di Surabaya, dan Surabaya
jaraknya jauh dari penutur maupun
petutur. Surabaya juga bisa dikatakan “disana” dalam artian tidak dapat dilihat
oleh penutur maupun petutur (diluar jangkauan pandangan). Oleh karenanya dapat
dikatakan deiksis Spasial Distal.
b.
Dalam percakapan diatas, Toni berkata “bukan aku, tapi
ibuku. Eh, kamu tidak ikut acara besok di kampus?” kata kampus yang diucapkan penutur
merupakan dieksis distal (jauh dari penutur dan petutur). kampus juga bisa
dikatakan “disana” dalam artian tidak dapat dilihat oleh penutur maupun petutur
(diluar jangkauan pandangan). Oleh karenanya dapat dikatakan deiksis Spasial
Distal.
c.
Dalam percakapan diatas, Andi berkata “besok aku di
sini saja nememani kakek.” kata di sini yang diucapkan penutur merupakan
dieksis spasial proksimal (objek yang dianggap dekat oleh pembicara dan dapat
dilihat secara langsung). Kata disini dikatakan dieksis distal karena
percakapan dilakukan dirumah Andi yang dapat dirasakan secara langsung yang
dimaksud dengan disini.. Oleh karenanya dapat dikatakan deiksis Spasial
Proksimal.
3. Deiksis Waktu
a.
Andi : “Kemarin kamu dari Surabaya ya, Ton?”
Dari tuturan di atas terdapat kata “kemarin” yang menunjukkan Deiksis Waktu Distal (jauh)
karena terjadi
pada waktu lampau (telah berlalu)
b.
Toni :
“bukan aku, tapi ibuku. Eh, kamu tidak ikut acara besok di kampus?”
Andi :
“besok
aku di sini saja nememani kakek.”
Dari tuturan di atas terdapat kata
“besok” yang menunjukkan Deiksis Waktu
Distal (jauh) karena terjadi pada waktu
yang akan datang (belum terjadi)
4. Dieksis Tata
Bahasa
Dari percakapan
diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan deiksis tata bahasa proksimal dan menggunakan
kalimat langsung. Karena percakapan diatas terjadi secara langsung dan bertatap
muka.
Ibu bercerita tentang
masa mudanya dulu kepada Intan, putri tercintanya.
Ibu : “dulu waktu
masih muda, ibu sering mendaki gunung bersama teman-teman pecinta alam.”
Intan : “waaah, ibu
keren. Sudah mendaki ke gunung mana saja bu?”
Ibu : “Kelud,
Merapi, Penanggungan, Semeru, dan banyak lagi nak. Ibu lupa.”
Intan : “intan nanti
kalau sudah besar, juga pingin seperti ibu ah.”
Berdasarkan konsep deiksis, tentukan
jenis-jenis deiksis yang digunakan dan hubungan jaraknya dari percakapan di
atas!
1. Deiksis Persona
Deiksis persona dapat dilihat pada
tuturan Intan dan ibunya.
Intan : “waaah, ibu
keren. Sudah mendaki ke gunung mana saja bu?”
Ibu : “Kelud,
Merapi, Penanggungan, Semeru, dan banyak lagi nak. Ibu lupa.”
Intan : “intan nanti
kalau sudah besar, juga pingin seperti ibu ah.”
·
Dalam percakapan diatas ibu dan anak tampak sangat
akrab, sehingga termasuk kedalam deiksis persona proksimal. Pada tuturan “bu” dan “nak”
merupakan kata ganti orang kedua.
·
Sedangkan penutur yang menyebut dirinya sendiri
langsung dengan nama, juga menunjukkan adanya penggunaan deiksis persona
proksimal, karena setara / sama saja dengan menyebut “aku” sebagai kata ganti
orang pertama.
2. Deiksis tempat
Dalam percakapan
diatas, Ibu berkata “Kelud, Merapi, Penanggungan,
Semeru, dan banyak lagi nak. Ibu lupa.” kata yang diucapkan penutur merupakan dieksis distal (jauh
dari penutur dan petutur). Kata Kelud, Merapi, Penanggungan, Semeru dikatakan dieksis distal karena
jaraknya jauh dari penutur maupun
petutur, dan tidak dapat dilihat oleh penutur maupun petutur (diluar jangkauan
pandangan). Oleh karenanya dapat dikatakan deiksis Spasial Distal.
3. Dieksis Waktu
a. Ibu : “dulu waktu masih muda, ibu sering mendaki gunung bersama teman-teman pecinta alam.”
a. Ibu : “dulu waktu masih muda, ibu sering mendaki gunung bersama teman-teman pecinta alam.”
Dari tuturan di atas terdapat kata “dulu
waktu masih muda” yang menunjukkan Deiksis Waktu Distal (jauh) karena terjadi
pada waktu lampau (telah berlalu)
b.
Intan : “intan nanti kalau sudah besar, juga
pingin seperti ibu ah.”
Dari tuturan di
atas terdapat kata “nanti kalau sudah besar” yang menunjukkan Deiksis Waktu Distal
(jauh) karena terjadi pada waktu yang akan datang (belum terjadi)
4. Dieksis Tata
Bahasa
Dari percakapan
diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan deiksis tata bahasa proksimal dan menggunakan
kalimat langsung. Karena percakapan diatas terjadi secara langsung dan bertatap
muka.
Terjadi pertengkaran di
kelas bahasa yang berujung pada pemberian hukuman untuk semua siswa kelas
bahasa tanpa terkecuali.
Firman :
“andai saja Doni tadi tidak teriak-teriak, pasti jadinya tidak akan begini.
Kita kena jemur di lapangan.”
Puji :
“dia memang trouble maker, badannya
saja besar, tapi cengeng.”
Andri :
“yang lebih apes itu aku, baru saja masuk kelas, sudah kena marah pak Dian,
padahal aku tidak ikutan. Coba saja tadi aku tetap di perpus, pasti tidak
ikutan dijemur.”
Pak Dian :
“Kepanasan? Sudah kapok belum?
Siswa :
“mendidih pak, kita sudah kapok pak.”
Pak Dian : “ ya
sudah. Sekarang, semua kembali ke kelas. Ingat, jangan diulangi lagi.”
Siswa :
“ya pak, kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Berdasarkan konsep deiksis, tentukan
jenis-jenis deiksis yang digunakan dan hubungan jaraknya dari percakapan di
atas!
1. Dieksis Persona
a.
Firman : “andai saja Doni tadi tidak teriak-teriak,
pasti jadinya tidak akan begini. Kita kena
jemur di lapangan.”
Puji :
“dia memang trouble maker, badannya
saja besar, tapi cengeng.”
Andri :
“yang lebih apes itu aku, baru saja masuk kelas, sudah kena marah pak Dian,
padahal aku tidak ikutan. Coba saja tadi aku tetap di perpus, pasti tidak
ikutan dijemur.”
Dalam percakapan Firman, Puji, dan
Andri diatas, terdapat penggunaan deiksis persona proksimal (hubungannya
dekat). Karena dalam percakapan tersebut, Firman, Puji, dan Andri memakai kata
ganti Aku untuk menyebut dirinya. Sedangkan untuk menyebut Doni, mereka
langsung memakai nama “Doni” dan juga dia. Ini menunjukkan adanya hubungan yang
dekat, dan menggunakan dieksis persona proksimal.
b.
Siswa :
“mendidih pak, kita sudah kapok pak.”
Pak Dian : “
ya sudah. Sekarang, semua kembali ke kelas. Ingat, jangan diulangi lagi.”
Siswa :
“ya pak, kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Dalam percakapan Siswa, dan Pak Dian
diatas, terdapat penggunaan deiksis persona distal (hubungannya jauh). Karena
dalam percakapan tersebut, siswa memakai kata ganti Pak, dan kami. Sedangkan
untuk menyebut siswa, Pak Dian memakai kata ganti semua. Ini menunjukkan adanya
hubungan yang jauh, dan menggunakan dieksis persona distal.
2. Dieksis Tempat
a.
Firman : “andai saja Doni tadi tidak teriak-teriak, pasti
jadinya tidak akan begini. Kita kena
jemur di lapangan.”
Dalam tuturan diatas, kata di lapangan
yang diucapkan penutur merupakan dieksis spasial proksimal (objek yang dianggap
dekat oleh pembicara dan dapat dilihat secara langsung). Kata lapangan
dikatakan dieksis distal karena percakapan dilakukan lapangan yang dapat
dirasakan secara langsung. Oleh karenanya dapat dikatakan deiksis Spasial
Proksimal.
b.
Andri :
“yang lebih apes itu aku, baru saja masuk kelas, sudah kena marah pak Dian,
padahal aku tidak ikutan. Coba saja tadi aku tetap di perpus, pasti tidak
ikutan dijemur.”
Dalam tuturan diatas, kata kelas
dan perpus yang diucapkan penutur merupakan dieksis distal
(jauh dari penutur dan petutur). Kata kelas dan perpus
dikatakan dieksis distal karena percakapan dilakukan di lapangan. kelas
dan perpus jaraknya jauh dari penutur maupun petutur dan tidak dapat dilihat oleh
penutur maupun petutur (diluar jangkauan pandangan). Oleh karenanya dapat
dikatakan deiksis Spasial Distal.
c.
Pak Dian : “ ya sudah. Sekarang, semua kembali ke kelas. Ingat, jangan
diulangi lagi.”
Dalam tuturan diatas, kata kelas
yang diucapkan penutur merupakan dieksis distal (jauh dari penutur dan
petutur). Kata kelas dikatakan dieksis distal karena percakapan
dilakukan di lapangan. kelas jaraknya jauh dari penutur maupun petutur dan tidak dapat dilihat oleh
penutur maupun petutur (diluar jangkauan pandangan). Oleh karenanya dapat
dikatakan deiksis Spasial Distal.
3. Dieksis Waktu
a.
Pak Dian : “Kepanasan? Sudah kapok belum?
Siswa :
“mendidih pak, kita sudah kapok pak.”
Dari percakapan di atas terdapat
kata “sudah” yang menunjukkan Deiksis Waktu Distal (jauh) karena terjadi
pada waktu lampau (telah berlalu)
b.
Pak Dian : “ ya sudah. Sekarang, semua kembali ke kelas. Ingat,
jangan diulangi lagi.”
Dari tuturan di
atas terdapat kata “sekarang” yang menunjukkan Deiksis Waktu proksimal (dekat)
karena terjadi pada waktu saat itu juga.
c.
Siswa :
“ya pak, kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Dari tuturan di
atas terdapat kata “tidak akan” yang menunjukkan Deiksis Waktu Distal (jauh)
karena terjadi pada waktu yang akan datang / suatu hari
(belum terjadi).
4. Dieksis Tata
Bahasa
Dari percakapan
diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan deiksis tata bahasa proksimal dan menggunakan
kalimat langsung. Karena percakapan diatas terjadi secara langsung dan bertatap
muka.