Minggu, 31 Mei 2015

tugas pragmatik 4

Nama kelompok :
Nihana Dinda (42)
Maria Ulfa (12)

Analisislah percakapan berikut ini dengan menggunakan kajian pragmatik yang telah dipelajari !

1.    Siti                    : “sip... akhirnya hari mulai gelap.”
Rohmah        : “kamu mau kemana Sit?”
Siti                   : “mau ikut?”
Rohmah        : “boleh?”
Siti                   : “yakin mau ikut?”
Rohmah        : “Astaghfirullah, kamu jangan macam-macam lho Sit, ini sudah tengah malam.”
Dari potongan percakapan diatas apa yang disimpulkan oleh Rohmah dari percakapannya dengan Siti?
Analisis :
Siti                    : “sip... akhirnya hari mulai gelap.”
Siti merasa senang saat hari mulai gelap, karena ada sesuatu yang sedang dinantikan.
Rohmah        : “kamu mau kemana Sit?”
Rohmah ingin tahu kemana Siti akan pergi. Karena hari telah gelap.
Siti                   : “mau ikut?”
Siti menawarkan Rohmah untuk ikut dengannya karena Rohmah penasaran dengan Siti
Rohmah        : “boleh?”
Karena masih bingung, Rohmah bertanya apa boleh dia ikut?
Siti                  : “yakin mau ikut?”
Siti menanya balik Rohmah apa dia yakin kalau mau ikut. Karena Siti akan pergi ke tempat yang tidak biasa bagi Rohmah
Rohmah        : “Astaghfirullah, kamu jangan macam-macam lho sit, ini sudah tengah malam.”
Rohmah menyangka bahwa Siti akan ketempat yang aneh-aneh atau berbahaya. Karena dilakukan saat malam hari tepatnya tengah malam.

2.    Budi          : “kemana pun aku pergi, kamu harus tetap ikut.”
Puji            : “aku tidak mau kalau ketempat itu lagi. Takut.”      
Budi          : “sudahlah. Dimana ada aku, semua pasti baik-baik saja.”
Kata ketempat itu sebagaimana yang diucapkan oleh Puji termasuk ke dalam deiksis apa tidak? Apa kata tersebut memiliki referensi? Jelaskan!
Analisis:
Dalam percakapan diatas, Puji berkata “aku tidak mau kalau ketempat itu lagi. Takut.” kata ketempat itu yang diucapkan penutur merupakan dieksis distal (jauh dari penutur dan petutur). Dikatakan dieksis distal karena percakapan dilakukan bukan di tempat yang disebutkan atau (bukan di tempat itu) dan ketempat itu jaraknya jauh dari penutur  maupun petutur. Ketempat itu tidak dapat dilihat oleh penutur maupun petutur (diluar jangkauan pandangan). Oleh karenanya dapat dikatakan deiksis Spasial Distal.
3.    Bagus        : “kamu itu sudah tua, kok ya tetep saja tidak mau mengalah.”
Dirman      : “mengalah itu untuk orang lemah dan aku tidak mau dikatakan lemah.”
Bagus        : “tapi setidaknya kamu diam saja dan tidak perlu menimpali ucapannya terus-menerus.”
Tirto          : “Dirman, kamu bertengkar ya? Sama siapa? Dimana? Kenapa?

      Dari potongan pecakapan diatas, kenapa Tirto tidak memahami ucapan yang sedang teman-temannya ucapkan? Jelaskan hubungan jarak antara ketiganya!

Analisis :
Dari percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa Tirto tidak memahami ucapan teman-temannya atau tidak tahu apa yang terjadi karena Tirto tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya, sehingga terjadi missing communication. Sementara Bagus mengetahui kejadian tersebut karena mungkin dia berada disaat kejadian berlangsung, sehingga dia dapat menyalahkan Dirman.
Hubungan kedekatan mereka:
Dalam percakapan Bagus, Dirman, dan Tirto diatas, terdapat penggunaan deiksis persona proksimal (hubungannya dekat). Karena dalam percakapan tersebut, mereka memakai kata ganti Aku dan Kamu . Kata Aku dan Kamu apabila dilihat dari konteksnya, berada di tingkatan paling atas dalam kata ganti yaitu hubungan dekat ( proksimal ).
4.    Wasik        : “sudah lama aku menanti kesempatan seperti ini.”
Dino          : “jangan aji mumpung. Semua dinikmati secukupnya saja.”
Wasik        : “iya. Sini, pinjam golokmu.”
Dari percakapan diatas tentukan macam-macam deiksis yang ada!
Jawab:
Dalam percakapan Wasik dan Dino diatas, terdapat penggunaan deiksis persona proksimal (hubungannya dekat). Karena dalam percakapan tersebut, Wasik dan Toni memakai kata ganti Aku dan mu . Kata Aku dan mu apabila dilihat dari konteksnya, berada di tingkatan paling atas dalam kata ganti yaitu hubungan dekat ( proksimal ).
Dalam percakapan diatas, Wasik berkata “iya. Sini, pinjam golokmu.” kata Sini yang diucapkan penutur merupakan dieksis proksimal (dekat dari penutur dan petutur). Kata sini dapat diartikan dapat dilihat oleh penutur maupun petutur. Oleh karenanya dapat dikatakan deiksis Spasial proksimal.
Wasik        : “sudah lama aku menanti kesempatan seperti ini.”
Dari tuturan di atas terdapat kata “sudah lama” yang menunjukkan Deiksis Waktu Distal (jauh) karena  terjadi  pada waktu lampau (telah berlalu)
Dari percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan deiksis tata bahasa proksimal dan menggunakan kalimat langsung. Karena percakapan diatas terjadi secara langsung dan bertatap muka.
5.    Wasis              : “kamu tidak lapar Tia?”
Tia                    : “ndak tau.”
Wasis              : “enaknya aku makan nasi atau buah aja ya?”
Tia                    : “makan batu aja.”
Wasis              : “kita makan nasi aja ya?”
Tia                    : “makan ati aja.”
Percakapan diatas, apa yang dapat kamu simpulkan? Bagaimana hubungan jarak antara keduanya
      
Dari percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya pertengkaran antara Wasis dan Tia, dimana Tia sedang merajuk karena mengatakan hal yang tidak sesuai dengan yang ditanyakan. Hubungan jarak antara Wasis dan Tia sangat akrab. Hal ini dibuktikan dengan percakapan mereka yang sekenanya. Dimana Wasis bertanya dengan penuh perhatian tetapi Tia menjawabnya dengan dengan jawaban yang dingin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar