Nama kelompok :
Nihana Dinda (42)
Maria Ulfa (12)
Analisislah
percakapan berikut ini dengan menggunakan kajian pragmatik yang telah
dipelajari !
1. Siti : “sip... akhirnya hari mulai gelap.”
Rohmah : “kamu mau kemana Sit?”
Siti : “mau ikut?”
Rohmah : “boleh?”
Siti : “yakin mau ikut?”
Rohmah : “Astaghfirullah, kamu jangan
macam-macam lho Sit, ini sudah tengah malam.”
Dari potongan
percakapan diatas apa yang disimpulkan oleh Rohmah dari percakapannya dengan
Siti?
Analisis :
Siti : “sip... akhirnya hari
mulai gelap.”
Siti
merasa senang saat hari mulai gelap, karena ada sesuatu yang sedang dinantikan.
Rohmah :
“kamu mau kemana Sit?”
Rohmah ingin tahu
kemana Siti akan pergi. Karena hari telah gelap.
Siti : “mau ikut?”
Siti menawarkan
Rohmah untuk ikut dengannya karena Rohmah penasaran dengan Siti
Rohmah :
“boleh?”
Karena masih bingung,
Rohmah bertanya apa boleh dia ikut?
Siti :
“yakin mau ikut?”
Siti menanya balik
Rohmah apa dia yakin kalau mau ikut. Karena Siti akan pergi ke tempat yang
tidak biasa bagi Rohmah
Rohmah : “Astaghfirullah, kamu jangan
macam-macam lho sit, ini sudah tengah malam.”
Rohmah menyangka
bahwa Siti akan ketempat yang aneh-aneh atau berbahaya. Karena dilakukan saat
malam hari tepatnya tengah malam.
2. Budi :
“kemana pun aku pergi, kamu harus tetap ikut.”
Puji :
“aku tidak mau kalau ketempat itu lagi.
Takut.”
Budi :
“sudahlah. Dimana ada aku, semua pasti baik-baik saja.”
Kata ketempat
itu sebagaimana yang diucapkan oleh Puji termasuk ke dalam deiksis
apa tidak? Apa kata tersebut memiliki referensi? Jelaskan!
Analisis:
Dalam
percakapan diatas, Puji berkata “aku tidak mau kalau ketempat
itu lagi. Takut.” kata ketempat itu yang diucapkan
penutur merupakan dieksis distal (jauh dari penutur dan petutur). Dikatakan
dieksis distal karena percakapan dilakukan bukan di tempat yang disebutkan atau
(bukan di tempat itu) dan ketempat itu jaraknya jauh dari
penutur maupun petutur. Ketempat itu
tidak dapat dilihat oleh penutur maupun petutur (diluar jangkauan pandangan).
Oleh karenanya dapat dikatakan deiksis Spasial Distal.
3. Bagus :
“kamu itu sudah tua, kok ya tetep saja tidak mau mengalah.”
Dirman :
“mengalah itu untuk orang lemah dan aku tidak mau dikatakan lemah.”
Bagus :
“tapi setidaknya kamu diam saja dan tidak perlu menimpali ucapannya
terus-menerus.”
Tirto :
“Dirman, kamu bertengkar ya? Sama siapa? Dimana? Kenapa?
Dari
potongan pecakapan diatas, kenapa Tirto tidak memahami ucapan yang sedang
teman-temannya ucapkan? Jelaskan hubungan jarak antara ketiganya!
Analisis :
Dari
percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa Tirto tidak memahami ucapan
teman-temannya atau tidak tahu apa yang terjadi karena Tirto tidak mengetahui
kejadian yang sebenarnya, sehingga terjadi missing communication. Sementara
Bagus mengetahui kejadian tersebut karena mungkin dia berada disaat
kejadian berlangsung, sehingga dia dapat menyalahkan Dirman.
Hubungan kedekatan mereka:
Dalam percakapan
Bagus, Dirman, dan Tirto diatas, terdapat penggunaan deiksis persona proksimal
(hubungannya dekat). Karena dalam percakapan tersebut, mereka memakai kata
ganti Aku dan Kamu . Kata Aku dan Kamu apabila dilihat dari konteksnya, berada
di tingkatan paling atas dalam kata ganti yaitu hubungan dekat ( proksimal ).
4. Wasik :
“sudah lama aku menanti kesempatan seperti ini.”
Dino :
“jangan aji mumpung. Semua dinikmati secukupnya saja.”
Wasik :
“iya. Sini, pinjam golokmu.”
Dari percakapan
diatas tentukan macam-macam deiksis yang ada!
Jawab:
Dalam percakapan
Wasik dan Dino diatas, terdapat penggunaan deiksis persona proksimal
(hubungannya dekat). Karena dalam percakapan tersebut, Wasik dan Toni memakai
kata ganti Aku dan mu . Kata Aku dan mu apabila dilihat dari konteksnya, berada
di tingkatan paling atas dalam kata ganti yaitu hubungan dekat ( proksimal ).
Dalam percakapan diatas, Wasik berkata “iya. Sini, pinjam
golokmu.” kata Sini yang diucapkan penutur merupakan dieksis
proksimal (dekat dari penutur dan petutur). Kata sini dapat diartikan dapat
dilihat oleh penutur maupun petutur. Oleh karenanya dapat dikatakan
deiksis Spasial proksimal.
Wasik :
“sudah lama aku menanti kesempatan seperti ini.”
Dari tuturan di atas terdapat kata “sudah lama” yang menunjukkan Deiksis Waktu Distal
(jauh) karena terjadi
pada waktu lampau (telah
berlalu)
Dari percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa menggunakan deiksis
tata bahasa proksimal dan menggunakan kalimat langsung. Karena percakapan
diatas terjadi secara langsung dan bertatap muka.
5. Wasis : “kamu tidak lapar Tia?”
Tia : “ndak tau.”
Wasis : “enaknya aku makan nasi atau
buah aja ya?”
Tia : “makan batu aja.”
Wasis : “kita makan nasi aja ya?”
Tia : “makan ati aja.”
Percakapan diatas,
apa yang dapat kamu simpulkan? Bagaimana hubungan jarak antara keduanya
Dari
percakapan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya pertengkaran antara Wasis dan
Tia, dimana Tia sedang merajuk karena mengatakan hal yang tidak sesuai dengan
yang ditanyakan. Hubungan jarak antara Wasis dan Tia sangat akrab. Hal
ini dibuktikan dengan percakapan mereka yang sekenanya. Dimana Wasis
bertanya dengan penuh perhatian tetapi Tia menjawabnya dengan dengan jawaban
yang dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar